Ka’bah, rumah Allah dimana sejuta ummat Islam
merindukan berkunjung dan menjadi tamu – tamu Allah Sang Maha Pencipta.
Kiblatnya (arah) ummat Islam dalam melaksanakan shalat, dari manapun
semua ibadah shalat menghadap ke kiblat ini.
Istilah Ka’bah adalah bahasa al quran dari kata
“ka’bu” yg berarti “mata kaki” atau tempat kaki berputar bergerak untuk
melangkah. QS al-Ma’idah 5:6 dalam Al-quran menjelaskan istilah itu
dengan “Ka’bain” yg berarti ‘dua mata kaki’ dan ayat QS al-Ma’idah
5:95-96 mengandung istilah ‘ka’bah’ yang artinya nyata “mata bumi” atau
“sumbu bumi” atau kutub putaran utara bumi.
Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah
adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui
sebuah penelitian Ilmiah.
Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya
melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi,
dia berkata, “Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat
gelap, siapa yang menggantungnya ?.”
Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi
itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di
Internet, tetapi sayangnya 21 hari kemudian website tersebut raib yang
sepertinya ada alasan tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut
.
Setelah melakukan penelitian lebih lanjut,
ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari
Ka’bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite (
tidak berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka
mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus.
Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi
ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’bah di planet
Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.
Makkah Pusat Bumi
Prof. Hussain Kamel menemukan suatu fakta
mengejutkan bahwa Makkah adalah pusat bumi. Pada mulanya ia meneliti
suatu cara untuk menentukan arah kiblat di kota-kota besar di dunia.
Untuk tujuan ini, ia menarik garis-garis
pada peta, dan sesudah itu ia mengamati dengan seksama posisi ketujuh
benua terhadap Makkah dan jarak masing-masing. Ia memulai untuk
menggambar garis-garis sejajar hanya untuk memudahkan proyeksi garis
bujur dan garis lintang.
Setelah dua tahun dari pekerjaan yang sulit dan
berat itu, ia terbantu oleh program-program komputer untuk menentukan
jarak-jarak yang benar dan variasi-variasi yang berbeda
, serta banyak hal lainnya. Ia kagum dengan apa yang ditemukan, bahwa Makkah merupakan pusat bumi.
Ia menyadari kemungkinan menggambar suatu
lingkaran dengan Makkah sebagai titik pusatnya, dan garis luar lingkaran
itu adalah benua-benuanya. Dan pada waktu yang sama, ia bergerak
bersamaan dengan keliling luar benua-benua tersebut. (Majalah
al-Arabiyyah, edisi 237, Agustus 1978).
Gambar-gambar Satelit, yang muncul kemudian pada
tahun 90-an, menekankan hasil yang sama ketika studi-studi lebih lanjut
mengarah kepada topografi lapisan-lapisan bumi dan geografi waktu
daratan itu diciptakan.
Telah menjadi teori yang mapan secara ilmiah
bahwa lempengan-lempengan bumi terbentuk selama usia geologi yang
panjang, bergerak secara teratur di sekitar lempengan Arab.
Lempengan-lempengan ini terus menerus memusat ke arah itu seolah-olah
menunjuk ke Makkah.
Studi ilmiah ini dilaksanakan untuk tujuan yang
berbeda, bukan dimaksud untuk membuktikan bahwa Makkah adalah pusat dari
bumi. Bagaimanapun, studi ini diterbitkan di dalam banyak majalah sain
di Barat.
Allah Azza wa Jalla berfirman di dalam al-Qur’an al-Karim sebagai berikut:
‘Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Qur’an
dalam bahasa Arab supaya kamu memberi peringatan kepada Ummul Qura
(penduduk Makkah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya..’ (QS
asy-Syura 26: 7)
Kata ‘Ummul Qura’ berarti induk bagi kota-kota
lain, dan kota-kota di sekelilingnya menunjukkan Makkah adalah pusat
bagi kota-kota lain, dan yang lain hanyalah berada di sekelilingnya.
Lebih dari itu, kata ummu (ibu) mempunyai arti yang penting di dalam
kultur Islam.
Sebagaimana seorang ibu adalah sumber dari
keturunan, maka Makkah juga merupakan sumber dari semua negeri lain,
sebagaimana dijelaskan pada awal kajian ini. Selain itu, kata ‘ibu’
memberi Makkah keunggulan di atas semua kota lain.
Makkah atau Greenwich ?
Berdasarkan pertimbangan yang seksama bahwa
Makkah berada tengah-tengah bumi sebagaimana yang dikuatkan oleh
studi-studi dan gambar-gambar geologi yang dihasilkan satelit, maka
benar-benar diyakini bahwa Kota Suci Makkah, bukan Greenwich, yang
seharusnya dijadikan rujukan waktu dunia. Hal ini akan mengakhiri
kontroversi lama yang dimulai empat dekade yang lalu.
Ada banyak argumentasi ilmiah untuk membuktikan
bahwa Makkah merupakan wilayah nol bujur sangkar yang melalui kota suci
tersebut, dan ia tidak melewati Greenwich di Inggris. GMT dipaksakan
pada dunia ketika mayoritas negeri di dunia berada di bawah jajahan
Inggris. Jika waktu Makkah yang diterapkan, maka mudah bagi setiap orang
untuk mengetahui waktu shalat.
Berdasarkan pertimbangan yang seksama bahwa
Makkah berada tengah-tengah bumi sebagaimana yang dikuatkan oleh
studi-studi dan gambar-gambar geologi yang dihasilkan satelit, maka
benar-benar diyakini bahwa Kota Suci Makkah, bukan Greenwich, yang
seharusnya dijadikan rujukan waktu dunia. Hal ini akan mengakhiri
kontroversi lama yang dimulai empat dekade yang lalu.
Ada banyak argumentasi ilmiah , membuktikan bahwa Makkah merupakan
wilayah nol bujur sangkar yang melalui kota suci tersebut, dan ia tidak
melewati Greenwich di Inggris. GMT dipaksakan pada dunia ketika
mayoritas negeri di dunia berada di bawah jajahan Inggris. Greenwich di
UK adalah tempat asal Greenwich Mean Time (GMT) sejak tahun 1884. GMT
kadang disebut Greenwich Meridian Time karena diukur dari garis
Greenwich Meridian Line di Institut Observatoru (the Royal Observatory)
di Greenwich. Greenwich adalah patokan zona-zona waktu dunia yang saat
ini masih digunakan. nah, ini tambahan dari saya, Imam Ja’far bersabda:
Ka’bah diberi nama Ka’bah karena ia adalah pusat dunia.(wasail
syiah- kalo ga salah, tapi yang pasti ana pernah menemukan ini) wahai
umat islam harusnya penghitungan waktu kita, bukan dari greenwich, tapi
dari ka’bah.
Bayangkan jika titik nol nya bukan dari greenwich
tapi dari ka’bah,?!! Jelas penghitungan waktu kita tidak seperti
sekarang. lebih dalam lagi, persoalan sholat jumat
. jika
hari ini kita sholat Jumat di Indonesia sementara di Arab saudi masih
hari Kamis dalam hitungan GMT, padahal kita dilarang mendahului Imam.
maka harusnya mulai sekarang kita sholat jumatnya hari sabtu dalam
hitungan GMT.
GMT merupakan perhitungan waktu yang digagas oleh
para penjajah /neo imperialis pada zaman dahulu, apabila sudah tidak
sesuai dan ditemukan fakta-fakta baru harusnya kita berubah ke arah yang
benar. Seperti halnya Teori Evolusi yang sudah sangat banyak dibantah
para ahli kebenaranya. Tetapi hal yang sulit untuk kita sebagai manusia
adalah mengakui kebenaran dan merubah ke arah yang benar….
Makkah adalah Pusat dari lapisan-lapisan langit
Ada beberapa ayat dan hadits nabawi yang menyiratkan fakta ini. Allah berfirman, ‘
Hai golongan jin dan manusia, jika kamu
sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah,
kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.’
(QS ar-Rahman 55:33)
Kata aqthar adalah bentuk jamak dari kata ‘qutr’
yang berarti diameter, dan ia mengacu pada langit dan bumi yang
mempunyai banyak diameter.
Dari ayat ini dan dari beberapa hadits dapat
dipahami bahwa diameter lapisan-lapisan langit itu di atas diameter bumi
(tujuh lempengan bumi). Jika Makkah berada di tengah-tengah bumi, maka
itu berarti bahwa Makkah juga berada di tengah-tengah lapisan-lapisan
langit.
Selain itu ada hadits yang mengatakan bahwa
Masjidil Haram di Makkah, tempat Ka’bah berada itu ada di tengah-tengah
tujuh lapisan langit dan tujuh bumi (maksudnya tujuh lapisan pembentuk
bumi)
Jika kita mengukur jarak Kota Makkah ke arah Kutub Utara, diperoleh
angka 7631.68 km, sedangkan jika ke arah Kutub Selatan, diperoleh angka
12348.32 km. Apabila kedua angka tersebut kita diperbandingkan :
12348.32 km / 7631.68 km = 1.618
Angka 1.618 di dalam matematika, dikenal sebagai Bilangan Fibonacci, yang didefinisikan dengan rumus sebagai berikut:
Penjelasan:
Barisan ini berawal dari 0 dan 1, kemudian angka berikutnya didapat
dengan cara menambahkan kedua bilangan yang berurutan sebelumnya.
Dengan aturan ini, maka barisan bilangan Fibonaccci diperoleh :
0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 377, 610, 987, 1597, 2584, 4181, 6765, 10946…
Barisan bilangan Fibonacci dapat dinyatakan sebagai berikut:
Fn = (x1n – x2n)/ sqrt(5)
dimana :
- Fn adalah bilangan Fibonacci ke-n
- x1 dan x2 adalah penyelesaian persamaan x2-x-1=0
Perbandingan antara Fn+1 dengan Fnhampir selalu sama untuk
sembarang nilai n dan mulai nilai n tertentu, perbandingan ini nilainya tetap. Perbandingan itu disebut Golden Ratio (Rasio Emas) yang nilainya mendekati 1,618.
Sumber : Keajaiban “Angka Tuhan”, Rumus Keindahan yang Diciptakan di Alam (Harun Yahya),Kebenaran Qur’an : Rahasia Ka’bah dan Golden Ratio, Bilangan Fibonacci “Misteri Angka Tuhan” dan Rahasia Mekah & Angka 1.618
Fakta-Fakta Bilangan Fibonacci
1. Jumlah Daun pada Bunga (petals)
Mungkin sebagian besar tidak terlalu memperhatikan jumlah daun pada
sebuah bunga. Dan bila diamati, ternyata jumlah daun pada bunga itu
menganut deret fibonacci. contohnya:
- jumlah daun bunga 3 : bunga lili, iris
- jumlah daun bunga 5 : buttercup (sejenis bunga mangkok)
- jumlah daun bunga 13 : ragwort, corn marigold, cineraria,
- jumlah daun bunga 21 : aster, black-eyed susan, chicory
- jumlah daun bunga 34 : plantain, pyrethrum
- jumlah daun bunga 55,89 : michaelmas daisies, the asteraceae family
Ingin lihat buktinya? silahkan diamati beberapa gambar berikut :
2. Pola Bunga
Pola bunga juga menunjukkan adanya pola fibonacci ini, misalnya pada bunga matahari.
Dari titik tengah menuju ke lingkaran yang lebih luar, polanya mengikuti deret fibonacci.
3. Tubuh Manusia
Hubungan kesesuaian “ideal” yang dikemukakan ada pada berbagai
bagian tubuh manusia rata-rata dan yang mendekati nilai rasio emas dapat
dijelaskan dalam sebuah bagan umum sebagaimana berikut:Nilai
perbandingan M/m pada diagram berikut selalu setara dengan rasio emas.
M/m = 1,618
Contoh pertama dari rasio emas pada tubuh manusia rata-rata adalah jika
antara pusar dan telapak kaki dianggap berjarak 1 unit, maka tinggi
seorang manusia setara dengan 1,618 unit. Beberapa rasio emas lain pada
tubuh manusia rata-rata adalah:
Jarak antara ujung jari dan siku / jarak antara pergelangan tangan dan siku,
Jarak antara garis bahu dan unjung atas kepala / panjang kepala,
Jarak antara pusar dan ujung atas kepala / jarak antara garis bahu dan ujung atas kepala,
Jarak antara pusar dan lutut / jarak antara lutut dan telapak kaki.
Hubungan Makkah dan Bilangan Fibonacci, dalam Al Qur’an
Jika jumlah seluruh huruf dalam QS. Ali Imran (3) ayat 96, yang berjumlah 47, dibagi angka Fibonacci 1.618, di dapat…
47/1.618 = 29
Dimana angka 29, merupakan jumlah huruf dari pangkal ayat sampai kepada kata Bakkah (Makkah)…
Ayat 3:96 itu terdiri atas 47 huruf mati, kata Bibaka (Mekkah) pada
ayat ini berakhir di huruf ke 29, sesudah kata Bibaka masih ada 18
huruf lagi, sehingga seluruhnya 47.
ا ء ن ن ا ء و و ل ب ي ت و ض ع ا ل ل ن ن ا س ذ ي ب ب ك ك ة م ب ا ر ك ا و ه د ى ل ل ل ع ل م ي ن
ayat ini sering dipakai untuk menunjukkan Ka’bah di Mekkah memiliki
pendekatan ke rasio emas. Rumus fibonnaci (a+b)/a=1+(b/a), inisialkan
a=29, b=18. didapat hasil
(29+18)/29=1+(18/29) >> 1.621=1.621.
Cara lain untuk mengetahui rasio Ka’bah di Mekah yaitu dengan dengan menggunakan koordinat geografi: Menurut peta Google
earth Ka’bah berada di posisi 21˚,25 menit,20 detik lintang utara atau
dengan kata lain: Ka’bah berada di koordinat 21˚ (25/60)= 21,422˚LU/dari
equator. Jarak dari Ka’bah ke Kutub Utara adalah 90˚-21˚422=68,578˚.
Jarak dari Ka’bah ke Kutub selatan adalah 90˚+21˚422=111˚422.
Dari nilai ini bisa kita hitung rasio koordinat ini yaitu:
(a+b)/a=1+(b/a)
(111˚422+68,578˚)/111˚422=1+(68˚578/111˚422) >> 1,6155=1,6155
Dari dua cara ini didapat hasil yang berbeda-beda, tetapi bisa
diketahui kalo rasionya berada di antara 1,6155 hingga 1,621. Untuk
mendapat pendekatan tunggal, ambil Nilai rata-rata kedua rasio ini
adalah:
(1,6155+1,621)/2=1,61825.
Berdasarkan perhitungan matematis,
Ka’bah yang di Makkah memang benar berada di lokasi yang memiliki
pendekatan ke rasio emas, sementara kota Mekkah sendiri berada di
koordinat yang menghasilkan rasio emas.
Yang pernah belajar rasio emas tentu tahu bahwa rasio emas itu
nilainya memiliki pendekatan ke 1,618. Paham dong arti kata pendekatan,
berarti mendekati ya tidak mesti harus berada di angka tersebut.
Yang pernah belajar Fibonacci tentu tahu betul bahwa sesuatu itu
disebut memiliki rasio emas jika perbandingan bagian terpanjang/bagian
terpendek itu mendekati 1,618, menurut deret rasio emas, 2/1,3/2,dan 5/3
juga termasuk rasio emas, semakin besar angkanya, rasionya semakin
mendekati 1,618.
Klaim Ka’bah di Makkah memiliki rasio emas adalah sesuatu yang
benar, karena dihitung dengan cara apapun memang menghasilkan angka yang
mendekati rasio emas/golden ratio.
Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia,
ialah (Baitullah) yang di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi
petunjuk bagi seluruh alam
(QS. Ali Imran (3) ayat 96)
INILAH HUBUNGAN ANTARA KA’BAH KIBLAT DAN KIAMAT
Kita Kadang bertanya kenapa sholat wajib menghadap kiblat?
trus kenapa berdoa di area Ka’bah lebih Abdol atau di ijabah.?
karena rumah ibadah yang pertama diberkahi Allah SWT adalah Ka’bah.
1. Ketika mempelajari
Kaidah Tangan Kanan (Hukum Alam),
bahwa putaran energi kalau bergerak berlawanan dengan arah jarum jam,
maka arah energi akan naik ke atas akan naik ke atas. Arah ditunjukkan
arah 4 jari, dan arah ke atas ditunjukkan oleh Arah Jempol.
Gejala penyimpangan magnet jarum di sekitar arus listrik membuktikan bahwa arus listrik dapat menghasilkan medan magnet.
Medan magnet yang ditimbulkan arus listrik dapat diterangkan
melalui aturan atau kaidah berikut. Anggaplah suatu peng- hantar berarus
listrik digenggam tangan kanan. Jika arus listrik searah ibu jari, arah
medan magnet yang timbul searah keempat jari yang menggenggam. Kaidah
yang demikian disebut kaidah tangan kanan menggenggam.
2. Dengan pola ibadah thawaf dimana bergerak dengan jalan berputar
harus berlawanan jarum jam, ini menimbulkan pertanyaan, kenapa tidak
boleh terbalik arah, searah jarum jam misalnya.
3. Kenapa Solat harus menghadap Kiblat, termasuk dianjurkan berdoa dan pemakaman menghadap Kiblat
4. Kenapa Solat Di Masjidil Haram menurut Hadist nilainya 100.000 kali dari di tempat sendiri.
5. Singgasana Tuhan ada di Langit Tertinggi
Perenungan Sintesa :
- Energi Solat dan Doa dari individu atau jamaah seluruh dunia
terkumpul dan terakumulasi di Kabah setiap saat, karena Bumi berputar
sehingga solat dari seluruh Dunia tidak terhenti dalam 24 jam, misal
orang Bandung solat Dzuhur, beberapa menit kemudian orang Jakarta
Dzuhur, beberapa menit kemudian Serang Dzuhur, Lampung dan seterusnya.
Belum selesai Dzuhur di India Pakistan, di Makasar sudah mulai Ashar dan
seterusnya. Pada saat Dzuhur di Jakarta di London Sholat Subuh dan
seterusnya 24 jam setiap hari, minggu, bulan, tahun dan seterusnya.
- Energi yang terakumulasi, berlapis dan bertumpuk akan diputar dengan
generator orang-orang yang bertawaf yang berputar secara berlawanan
arah jarum jam yang dilakukan jamaah Makah sekitarnya dan Jamaah Umroh /
Haji yang dalam 1 hari tidak ditentukan waktunya.
- Maka menurut implikasi hukum Kaidah Tangan Kanan bahwa Energi yang
terkumpul akan diputar dengan Tawaf dan hasilnya kumpulan energi tadi
arahnya akan ke atas MENUJU LANGIT. Jadi Sedikit terjawab bahwa energi
itu tidak berhenti di Kabah namun semuanya naik ke Langit. Sebagai satu
cerobong yang di mulai dari Kabah. Menuju Langit mana atau koordinat
mana itu masih belum nyampe pikiran saya. Yang jelas pasti Tuhan telah
membuat saluran agar solat dan doa dalam bentuk energi tadi agar sampai
Ke Hadirat Nya. Jadi selama 24 Jam sehari terpancar cerobong Energi yang
terfokus naik ke atas Langit. Selamanya sampai tidak ada manusia yang
solat dan tawaf (kiamat?).
Kesimpulan
- Solat dan Doa, diyakini akan sampai ke langit menuju Singgasana
Tuhan selama memenuhi kira-kira persyaratan uraian di atas dengan
sintesa (gabungan/Ekstrasi) renungan hukum agama dan hukum alam, karena
dua-duanya ciptaan Tuhan juga. Jadi hendaknya ilmuwan dan agamawan
bersinergi/ saling mendukung untuk mencapai kemaslahatan yang lebih luas
dan pemahaman agama yang dapat diterima lahir batin
- Memantapkan kita dalam beribadah solat khususnya dan menggiatkan
diri untuk selalu on-line 24 jam dengan Tuhan, sehingga jiwa akan selalu
terjaga dan membuahkan segala jenis kebaikan yang dilakukan dengan
senang hati (iklas).
- Terjawablah jika sholat itu tidak menyembah batu/ Kabah seperti yang
dituduhkan kaum orientalis, tapi menggunakan perangkat alam untuk
menyatukan energi solat dan doa untuk mencapai Tuhan dengan upaya
natural manusia.
- Tuhan Maha Pandai, Maha Besar dan Maha Segalanya, dan umat manusia adalah .
- Ingat, amalan seorang manusia pada hari akhir/perhitungan amal adalah shalatnya
“Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada
hari kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan
mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia
akan menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari shalat wajibnya,
Allah Tabaroka wa Ta’ala mengatakan,’Lihatlah apakah pada hamba tersebut
memiliki amalan shalat sunnah?’ Maka shalat sunnah tersebut akan
menyempurnakan shalat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya
seperti itu.”
Bilamana shalat seseorang itu baik maka baik pula amalnya,
dan bilamana shalat seseorang itu buruk maka buruk pula amalnya.” (HR.
Ath-Thabarani)
Ini sekedar renungan dan analisa , semoga saja mampu memotivasi kita dan
para Pakar untuk memicu pemikiran, penelitian lebih dalam untuk lebih
mempertebal keimanan dan menjadi saksi bahwa Tuhan menciptakan semesta
dengan penuh kesempurnaan tidak den
gan
main-main (asal jadi) sehingga makin yakin dan cinta pada Tuhan Yang
Maha Esa. Mungkin renungan ini berlebihan dan berfantasi, tapi
sedikitnya ini pendekatan yang mampu menjawab pertanyaan sebagaimana di
atas dan tidak bertentangan dengan Kitab Suci dan Hadist bahkan
mendukungnya. Dan mau berpesan bwt kalian tolong jangan membawa-bawa
embel agama islam seperti memakai peci/kerudung/aksi teroris dengan
membunuh manusia lainnya, atau ketika kalian berbuat kekerasan/perilaku
negatif lainnya .
Agama Islam tidak mengajarkan hal-hal yg demikian..
Semoga bermanfaat…
Ramalan Untuk Memastikan Bahwa Ka’bah Dan Kiamat hanya Allah Yang Tahu :
- Ka’bah Akan Hancur Dengan Sendirinya (Terbukti dengan
ditenggelamkannya satu pasukan yang akan menyerang ka’bah suatu hari
nanti)
- Jika Pusat Bumi Bergeser, Akan Banyak Kekacauan di bumi
seperti Musim Yang tidak Mengenal waktu, waktu terasa semakin cepat
berganti, dan segala dosa lainnya dimuka bumi, bencana alam.
- Kiamat Akan Cepat Terjadi
Jika Sholat Sudah Mulai Ditinggalkan, Anda Pasti Juga pernah mendengar
jika Siapa Yang Meninggalkan sholat berarti telah merobohkan Agama.
- Dajjal akan muncul dari Ashbahan dan akan menelusuri muka bumi.
Tidak ada satu negeri pun melainkan Dajjal akan mampir di tempat
tersebut. Yang dikecualikan di sini adalah Makkah dan Madinah karena
malaikat akan menjaga dua kota tersebut. Dajjal tidak akan memasuki
kedunya hingga akhir zaman.
- Kiamat akan semakin dekat jika Manusia tidak takut lagi akan DOSA dan tidak tertarik dengan SURGA
- Tidak peduli makanan yg dimakan halal ataukah haram
- Sudah tidak peduli dengan harta yg diperoleh untuk dirinya sendiri
atau menafkahi keluarganya apakah halal/haram, tidak peduli makanan yg
masuk ke tubuh halal/haram
- Untuk selain Islam, kapan kapan akan kita kupas, bagaimana petunjuk
Allah Disempurnakan dari umat Nabi Ibrahim SAW, Nabi Musa SAW hingga
Muhammad saw, Nabi Isa SAW menyempurnakan Taurat dengan Injil, Dan
Muhammad SAW menyempurnakan keduanya Dengan Al Qur’an. Hingga Kalian
mengerti bahwa kita dulu adalah umat yang satu.